last day – 2.
Selesai dengan nyanyian nya, semua orang bertepuk tangan tak terkecuali Senju. Ia hanya berdiam diri, mematung di tempat.
“Anjing dah! seriusan itu Abang gue?” Emma menatap terpukau sang kakak yang kini tengah sibuk berbicara sambil memberikan gitar nya kepada staff panggung.
“Abang Lo itu em!” Sahut Akane, Emma makin bertepuk tangan.
“Yang di nyanyiin siapa, yang baper siapa. TOLONG DONG GUE UNSAUDARA AJA SAMA MIKEY.” Emma berteriak-teriak di meja mereka ; tentu hanya yang ada disana yang mendengar.
“Sinting, mau incest ya lu?” Emma menggeleng, “Ga. Tapi gue pengen dong di nyanyiin gitu.” Senju memukul kepala Emma.
“Noh samping pacar lo.” ucap nya, Emma hanya menggerutu pelan. kemudian melingkarkan tangan nya di tangan Hina.
“Hehe sorry~” Hina hanya mengangguk, jujur jika bisa ia juga ingin.
Senju kembali melanjutkan aktivitas nya ; menghisap minuman nya, tak ada tanggapan apapun dari nya tentang lagu yang di bawakan Mikey tadi untuk nya.
“Lo biasa aja, Ju?” Tanya Yuzuha, Senju hanya melirik sebentar kearah gadis Shiba itu, kemudian mengangguk.
“Aneh ya.” Ucap nya, Yuzuha hanya menatap Senju dengan tatapan bingung. Kemudian mengiyakan apa perkataan Senju barusan.
“Iya, lo emang aneh.”
Manto sudah membawa kan 2 lagu, dan mereka semua sudah turun kecuali Mikey dan Izana.
Senju segera berdiri, ia berlari pelan kearah belakang panggung.
Ia hanya tak ikut di awal, tapi di akhir ia sudah berkata bahwa ia akan ikut serta dalam penutupan malam ini.
Senju segera mengambil mic, dan menaiki tangga pelan.
Mikey dan Izana menoleh kearah Senju, “Nah. Ini yang kalian cari, akhir nya datang juga.” Ucap Mikey, yang berhasil dapat pukulan Mic lagi dari Senju.
“Sorry ya, gue di awal emang sengaja ga ikut. Di kurung sama Mikey sama Izana, kata nya gue harus muterin stan sampe berat badan gue naik malam ini juga. Aneh banget mereka, ya ga sih?” Mikey segera mengelak perkataan Senju, “Boong dah itu. Dia sendiri yang bilang mau berat badan nya naik malam ini.”
Izana yang melihat perdebatan kedua nya, akhir nya menengahi. “Gelut mulu, ciuman sana.” Mikey dan Senju langsung memasang wajah masam.
“Ga mau ah, bau jigong. Gue ciuman sama lo aja ya kak?” Ucap Senju, sambil menjauhi Mikey.
“Yuk,” Izana memegang pipi Senju. “Woi anjing!” Mikey menarik Senju ; menjauh dari Izana.
“Waduh posesif amat, padahal bukan siapa-siapa nih pak.” Izana tersenyum menggoda, “Sinting ah.” Senju mundur dari tempat nya. menjauh dari kedua keluarga Sano ini.
“Kapan penutupan nya, gelut mulu.” Senju menepuk-nepuk pipi nya sambil berbicara, Izana terkekeh.
“Dari pada lama-lama langsung aja. Silahkan pak Rektor naik ke atas panggung.” Ucap Mikey, sambil menyingkir ke pinggiran panggung bersama Senju dan Izana.
“Ya terimakasih, jadi...”