Night at the hangout
Ken menghisap putung rokok nya, kemudian menghembuskan nya. Menatap Koko yang tengah sibuk bermain ponsel pintar nya.
“Ko,” Panggil nya. Yang di panggil mengangkat kepala nya, menatap teman satu angkatan nya yang tengah sibuk menghisap rokok.
“Naon?” Tanya nya, sambil mematikan ponsel pintar nya. Menatap serius wajah teman nya.
“Lo serius ga nyerah? pacar nya cewe loh, kayak yang gue bilang tadi pagi.” Ucap Ken yang membuat semua yang tadi nya sibuk mereply tweet-an masing-masing, kini ikut mematikan ponsel nya.
“Bener, mana si Senju cantik banget. Gue tanya, siapa yang ga bucin sama cewe secantik itu?” Kali ini, Baji yang angkat bicara.
“Lo semua aneh banget, kata nya tadi pagi tikung aja. Sebelum janur kuning melengkung, kok sekarang begini sih. Goblok lo semua.” Mitsuya angkat bicara, membahas chat mereka tadi pagi saat di kelas.
“Mitsuya lo beneran pms kah?” Setelah selesai dengan kalimat nya, Kepala Ran di tonyor dengan Mitsuya.
“Gue serius, anjing.”
“Kayak nya ga nyerah dulu? selama dia gatau gue suka dia, ya gamasalah.” Jawab Koko, sambil meminum-minuman nya.
“Yakin hati lo kuat liat mereka berduaan gitu? kayak tadi. Di Twitter.” Koko mengangguk, “Lo pikir udah berapa lama gue have a on crush with him? 5 tahun, gue udah kebal.” Jawab Koko, santai.
“Lo sih, telat banget nyadarin suka sama dia. Keburu pacaran sama orang, 'kan?” Semua nya mengangguk, menyetujui perkataan Ken. Kecuali Koko tentu nya.
“Ya nama nya juga perasaan, mana ada yang tau bege.” Jawab Koko, santai. Lagi.
“Yah, yaudah semangat aja sih. Mengejar cinta nya, kalau udah ga kuat coba lambaikan tangan ke kamera.” Ucap Baji, melunakkan suasana. Karena jujur sebenarnya, ia tak suka dengan suasana ini.
“Lo pikir lagi syuting anying?” Ken memukul kepala Baji dengan buku menu.
“Yaelah monyet, baperan amat.”