Seventy-four.
Setelah selesai membuat drama sunlight di Twitter, mereka segera bersiap membereskan barang barang yang mereka bawa kembali ke dalam tas. Mempersiapkan diri untuk pulang, karena besok mereka semua masih ada jadwal.
Masing-masing masih ada yang sibuk berfoto sambil mempersiapkan diri, atau ada juga yang sibuk bermain ponsel nya. Tidak memperdulikan jika ada barang nya yang tertinggal.
Toge sedang duduk di tepian gunung, ia sudah siap. Tinggal turun saja dari gunung, Toge tampak menikmati matahari yang mulai tenggelam.
Bagi Toge, ini adalah pemandangan yang luar biasa indah.
Saat ia sedang sibuk memandangi sunlight ga... maksud nya sunset Yuuta datang duduk di samping Toge.
“Lo suka banget ke gunung ya?” ucap nya yang hanya mendapat anggukan dari Toge. “Gue kan udah bilang tadi, Ta. Masa lo Nanya lagi.”
“Ya siapa tau asli nya enggak.”
“Gausah sotoy, anggapan nya gue cinta mati sama gunung.”
“Fetish lo gunung?” baru selesai Yuuta menyelesaikan kalimat nya, Kepala nya sudah terasa sakit akibat pukulan Toge yang sangat kencang.
“Sakit, Ge.” Yuuta mengelus-elus kepala nya yang baru saja di pukul oleh Toge. “Makanya, Gue cinta mati sama gunung bukan berarti fetish.” Toge membuang muka nya, marah.
“Iya iya, Maaf deh. Siapa tau Lo ga nor- ADUH SAKIT ANYING!” Oke, congrats Yuuta. Kepala nya di pukul Toge untuk kedua kali nya.