Talk – 2
“Apa yang lo liat pas itu?” Ran benar-benar menuruti Mitsuya, untuk tidak basa-basi.
Mitsuya mengerutkan keningnya, “Of course, lo pelukan sama cewek itu?” Jawab nya.
“Oke, then?”
“You took her to the car holding her in your arms?” Ran mengangguk, tanda mengerti.
“You're wrong, i'm not cheating on you.” Jawab Ran, Mitsuya menggeleng. “Kalau enggak, terus itu apa? dia siapa? and-” lagi dan lagi, belum selesai dengan kalimat nya Ran memotong perkataan Mitsuya.
“Dia adik tiri gue, Takashi. Lo bahkan tau kalau ayah gue nikah lagi, dan istri dia punya anak cewek yang sekolah di luar negeri. Dia bahkan pengen ketemu lo, kalau ga percaya silahkan lo tanya Rindou.” Ran menjelaskan dengan nada lembut, Mitsuya hanya diam. Ia menggelengkan kepala nya.
“Don't lie to me, be honest? I'm okay.” Mitsuya adalah orang yang keras kepala, hanya percaya pada pendirian nya.
Ran menghela nafas pelan, Ia mengambil ponsel pintar nya dan menelpon seseorang.
Mitsuya hanya menatap bingung apa yang di lakukan sang mantan, telpon terhubung. Terdengar suara perempuan yang lumayan berat.
“Apa?” suara perempuan itu terdengar seperti bule yang baru saja bisa berbahasa Indonesia.
“Hina, are you busy?” Tanya Ran, kepada gadis yang ada di sebrang telpon sana.
‘Nama nya Hina..’ batin Mitsuya.
“No, it's in the campus cafeteria. Why?” jawab nya, sambil terdengar seperti mengunyah sesuatu.
“Oh, you still want to talk to Takashi?” terdengar suara sendok yang di lempar ke piring dari sebrang sana.
“Of course! I've always wanted it, but only for a moment. Aren't you guys already broken up?” Tanya gadis itu, di sela-sela ke-antusiasan nya.
“Iya, tapi dia lagi ada di hadapan gue sekarang. Mau ngomong?”
“MAU LAH GILA!” teriak Hina, Ran terkekeh pelan. Kemudian memberikan ponsel nya ke arah Mitsuya.
Mitsuya menatap bingung, “Apa?” tanya nya, “Ambil. Tanya sendiri.” jawab Ran.
Mitsuya menghela nafas, ia mengambil ponsel pintar milik Ran, kemudian menempelkan di telinga nya.
“Halo?”
“HALO. This is Taka, right? Ran's not the one who confessed right?!” Tanya nya, dengan sedikit heboh.
“Ya.. ini Taka..” tiba-tiba terdengar gebrakan meja dari sebrang sana.
“AAAAH! Akhirnya, sekalian deh. Dengerin sebentar.”
“Apa?”
_“Kak diem dulu, sorry kalau B.Indonesia gue susah di pahami. tapi, gue sama Ran itu stepbrother. Ayah nya Ran, nikah sama my mom. Ran udah ceritain semua nya ke gue, kata nya kalian putus gara-gara lo ngeliat gue sama dia rangkul-rangkulan sama pelukan kan? BEFORE ALL, gue minta maaf banget. Gue kemaren baru aja balik dari London ke Indonesia. Dan gue emang Deket banget sama Haitani Brother, meski gue sama mereka cuman stepsister. So after all, gue cuman bantu Ran buat jelasin semua nya. Sekalian gue juga pengen Deket sama lo sih, hehe. Tapi, kayak nya ga mungkin. Kalian udah putus. AND SORRY AGAIN, gara-gara gue lo berdua putus. Eh, but I hope you both get back, I want to have a brother-in-law like you. haha.” Hina menjelaskan semua nya dengan heboh dan membuat Mitsuya merasa bingung.
Ia harus tetap pada pendirian nya, atau tidak?