Talk.


Mereka kini tengah berada di tempat makan yang ada di mall, Mitsuya duduk di sebelah Kazutora. Sedangkan Ran duduk di sebrang nya, mereka saling membuang wajah satu sama lain.

Kazutora, Inupi, dan Koko saling berbicara tanpa mengajak mereka berdua.

Jika ditanya mengapa, mereka sengaja. Ini termasuk usaha mereka untuk memperbaiki hubungan teman mereka yang kandas karena alasan yang tak jelas.

“Diem-diem Bae, ngomong dong.” Kazutora akhirnya mengajak Mitsuya yang duduk disebelah nya berbicara.

Mitsuya hanya melirik malas kearah Kazutora, kemudian membuang wajah nya malas.

“Males ngomong,” jawab nya, Kazutora hanya memasang senyum mencurigakan, kemudian menatap kearah Ran.

Kak Ran juga kenapa diem-diem aja?” Kazutora memberikan ‘Sedikit’ penekanan pada kata Kak karena ia tahu, Mitsuya pasti tak akan terima. Karena itu adalah ‘Panggilan’ khusus dari nya.

Meski panggilan ‘Kak’ biasa, tapi menurut Ran jika Mitsuya yang mengatakan nya, itu sangat menguji hati nya.

“Lagi sariawan.” Jawab Ran, tanpa melirik Mitsuya sedikit pun.

“Oohhh lagi sariawan...” Sahut Koko, dengan nya mengejek, Ran melirik tajam Koko, yang di lirik hanya memasang senyum mencurigakan.

“Nupi, Kajut, jadikan?” Koko berdiri dari duduk nya, ia memberikan ‘Kode’ kepada Inupi dan Kazutora.

Kazutora segera berdiri, “Jadi elah. Gue mah kalau gratis gas aja.” Inupi mengangguk, menyetujui perkataan Kazutora.

“Yaudah yok lah, lo berdua tunggu sini. Gue sama Nupi, Kazutora mau beli sesuatu dulu. Ngobrol gih, atau pesen makanan lagi. Perbaiki silahturahmi jangan lupa.” Setelah selesai dengan kalimat nya, Koko, Inupi, dan Kazutora pergi meninggalkan Mitsuya dan Dan berduaan di dalam keheningan.

Tak berapa lama, Mitsuya berdiri sambil menyampirkan tas nya.

“Gue pulang, bilangin Koko, Inupi sama Kazutor-” Belum selesai dengan kalimat nya, Tangan Mitsuya di tahan oleh Ran.

“Kenapa? bilang sendiri.” Mitsuya melepaskan tangan Ran yang menahan tangan nya, “Bilangin aja susah banget?” Jawab nya, sambil mengerutkan keningnya.

“Kalau gue nolak?” Mitsuya menatap datar Ran, “Mau lo apasih?”

“Balik duduk, gue kasih tau mau gue apa.” Mitsuya memutar bola mata nya malas, ia kembali duduk ketempat nya tadi.

Melihat Mitsuya kembali duduk, Ran pun juga begitu. “So what?” Mitsuya tak suka basa basi.

“Let's talk about our relationship again.” jawab Ran, Mitsuya menatap bingung.

“Apalagi yang harus dibicarain? kita udah putus, dan alasan kita putus udah jelas, 'kan? apalagi yang harus dibicarain?” Mitsuya melipat tangan nya di dada, mencoba menahan amarahnya.

“No, did I tell you? you misunderstood.” Mitsuya menggeleng, “Salah paham gimana? gue literally liat dengan mata kepala gue sendiri. apalagi yang harus dibicarain?”

“There are many, and you must know all of them.” Mitsuya kembali berdiri, “Gue gamau buang-buang waktu buat too much information lo sama cewek itu.” Saat ingin berjalan, Ran kembali menahan tangan Mitsuya.

Mitsuya menatap nanar Ran, “Apasih? lepas ga?” Ran menggeleng. “Enggak sebelum lo dengerin semua penjelasan gue.”

Mitsuya terdengar menghela nafas berat, “Fuck off. okay. I listen.” Mitsuya melepas genggaman tangan Ran, ia kembali duduk.

“Langsunh ke inti, gue ga suka buang-buang waktu.”

“I know.”