The night of opening ceremory – part one.


Senju berlari dari parkiran kampus nya menuju fakultas teknik, suasana sudah tampak ramai. Senju yang menggunakan boots setinggi 4 cm, melepas boots nya. Dan berlari tanpa alas kaki menuju teman-teman nya.

Senju menggebrak pintu ruangan kelas tersebut, ia mendapati yang lain tengah sibuk bersiap-siap.

“Senju, akhirnya lo dateng juga!” Yuzuha menyapa nya, Senju hanya menghela nafas lega. Takut mereka semua sudah berpencar.

“Gue kira lo semua udah mencar.” Senju masuk kedalam ruangan itu, dan menutup nya. Melempar asal boots yang tadi ia lepas.

“Belom elah, nungguin elu. Sama itu Koko beli baju kaga balik-balik anjing.” Kazutora dipojokan menyahut, ia tengah sibuk memakan corndog.

“Mungkin langsung siap-siap disana, Jut.” Sahut Mitsuya yang sama dengan Kazutora, “Mungkin kali ya.”

“Lo tadi kenapa pulang?” Tanya Mikey, yang duduk di meja sambil menatap Senju yang sedang melepas hoodie hitam nya.

“Kan udah gue bilang, urusan keluarga.” Jawab Senju, melempar Hoodie nya keatas kursi kemudian menduduki kursi tersebut.

“Ya urusan keluarga nya tuh apa, bego.”

“Ya pokok nya adalah, lo gaperlu tau.”

“gue harus tahu.”

“Sorry, tapi lo siapa gue nih? mending lo urusin Ken aja sana, ngapain ngurusin masalah keluarga gue. Gue juga bisa ngurus sendiri.”

Mikey hanya terdiam mendengar kalimat yang di keluarkan Senju, begitu juga yang lain. Tak ingin ada yang ikut campur urusan kedua nya.

“Gue... Sahabat lo kan? guna nya gua sebagai sahabat kalau gue ga ada saat lo butuhin, apa?” Mikey kembali angkat bicara, rupa nya ia ingin melanjutkan perdebatan ini.

Senju berdiri, menatap datar Mikey. “Fuck off. Seenakn jidat lo bilang, kita sahabatan dan lo harus ada disaat gue butuh. Halah bullshit, selama 2 tahun setelah kita putus lo kemana? lo malah ngindarin gue, 'kan?” Mikey mengerutkan alis.

“Wait, gue belum selesai. terus nih ya, bisa-bisa nya lo lupain semua nya dalam kurun waktu 2 tahun. Sedang kan gue? halo, gue bahkan enggak bisa. Dan Enggak Akan Pernah Bisa.” mata yang kini menatap tajam itu, kemudian meredup. Mengambil hoodie nya, dan boots yang ia lempar asal tadi.

“Udah ya, gue gamau debat lagi. Gue mau ke stan makanan. Nanti kalau ada apa-apa private chat gue aja, atau rusuh aja di grup.” Senju keluar dari ruangan itu sambil menenteng hoodie dan boots nya.

Rambut nya yang tadi sudah di bantu Haruchiyo untuk menata, kini kembali berantakan, karena ia acak-acak.

Seperti nya ia harus mencari sang kakak kedua lagi, untuk membantu nya kembali merapihkan rambut nya.

“Anjing.”