There's nothing scarier than Senju's words.


Senju selesai dengan 50 tusuk telur gulung nya, dan Mikey yang nyelesai dengan 10 mangkok Bakso.

Tampak seperti orang yang ingin membuang nyawa pada hari itu juga, padahal mereka hanya ingin menemukan gadis yang menyuruh Anggota tim kerja dari kepanitiaan untuk memakan uang kampus.

Senju bangkit dari duduk nya, berjalan ke meja sebelah. “Cewek yang gue tendang kepala nya, anak FH'20 kalian kenal dia, 'kan?” Senju duduk di kursi kosong, di meja itu.

Yang ditanya hanya mengangguk, gemetaran takut dengan para anggota kepanitiaan ulang tahun kampus karena mereka semua adalah Anak Geng Motor. Dan dihadapan mereka adalah salah satu ketua nya.

“Ada yang satu kelas?” Tanya Senju, lagi. Gadis yang duduk di samping Senju mengangkat tangan nya, “Gue.”

Senju tersenyum, kemudian berdiri. “Kalau gitu ayo anter! Kazutora tolong ya, tadi Black Card nya udah gue kasih kan?” Teriak Senju kepada Kazutora yang masih sibuk memakan makanan nya.

“Yoi, nanti gue yang bayar makan kita.” Jawab nya, tak perduli ditinggalkan teman-teman nya yang ingin melihat Senju dan Mikey. Ia hanya ingin menjadi monitor base kampus.


“Sebelum kelas biasa nya dia kumpul disini sama temen-temen nya.” Gadis itu membawa Senju dan yang lain ke loker FH.

“Yaudah, thanks ya. Nanti DM aja ke Twitter gue kirim no.rek lo, gue kirim bayaran.” Ucap Senju, sambil menendang pintu loker tersebut.

Orang-orang yang ada di dalam terkejut dengan tendangan Senju, “Untung ga rusak.” Ucap Senju, Santai.

Baru satu langkah kaki nya masuk, ia sudah menemukan gadis yang sebulan lalu ia tendang.

Berlari dengan santai, sambil memasang senyum. Senju memegang tangan gadis itu.

Yippie! Akhirnya kita ketemu lagi!” Dalam pengucapan nya, suara nya yang memang tipe High Voice, di buat-buat menjadi imut.

Gadis itu hanya menatap nanar Senju, sesekali melirik Anggota Kepanitiaan.

“Senju, sempit. Bisa cepet?” Suara berat Mikey memasuki telinga Senju, Senju memutar bola mata nya malas.

Ia berjalan maju hingga membuat gadis di hadapan nya, terpepet ke dinding.

Senju menaruh kaki nya di samping pinggang gadis itu, menatap datar sang lawan bicara.

“Jadi... Lo orang yang nyuruh anggota Tim Kerja buat Korupsi?” Ucap nya, langsung. Tanpa ada basa basi.

Sang lawan bicara hanya terdiam, takut dengan aura yang dikeluarkan oleh Senju.

Senju menendang pintu loker tempat Kaki nya berteger, menghalangi agar gadis itu tak kemana-mana.

“Orang nanya tuh dijawab!”

“Kenapa lo bisa mikir itu gue sih!” Jawab nya, dengan sedikit berteriak.

“Jelas. Jelas gue mikir itu lo, Pertama lo ngatain Panitia Ulang tahun kampus korupsi, padahal lo gapunya bukti sama sekali. Kedua, Lo ngatain Gue Korupsi padahal uang gue ke campur sama uang Buat Ulang Tahun kampus. Ketiga, Lo ngatain gue di Base kampus, berani nya pakai fake account lagi. Gue emang gapunya bukti lo pelaku nya, tapi dari tingkah lo yang di awal. Lo pengen ngancurin Reputasi anak-anak Kepanitiaan, terutama Manto sama Tenjiku. Right?” Yang lain di buat bungkam oleh perkataan gadis bermarga Akashi tersebut, begitu juga dengan sang lawan bicara.

“Bener, 'kan?!” Lagi-lagi Senju menendang pintu loker.

“FUCK OFF! IYA EMANG KENAPA?! LO CANTIK, LO TERKENAL, LO DISUKAI BANYAK ORANG. BAHKAN LEADER MANTO SAMA LEADER TENJIKU PUN SELALU BELAIN LO! GUE IRI, GUE PENGEN ADA DI POSISI LO.” Baru saja ia selesai dengan kalimat nya, Terdengar bunyi tamparan.

Ya, benar. Senju menampar wajah gadis itu.

“Kalau itu yang lo pengen, Jangan kayak gini. Lo goblok ya?! Ini ulang tahun kampus! Bukan ulang tahun anak-anak umur 10 tahun yang seenak jidat bisa lo hancurin acara nya! GA GITU. LO UDAH KULIAH, KALAU LO LUPA. HARUS NYA LO BISA BERSIKAP DEWASA, KALAU LO PENGEN DI LIRIK, YA PUNYA ATTITUDE YANG BAIK. BUKAN JADI BAJINGAN.” Sekali lagi, Senju menampar wajah gadis itu.

“Senju udah.” Mikey menarik Senju untuk menjauh dari gadis itu, “Kalau lo udah paham sama kata-kata Senju tadi, Lo kembaliin yang panitia kampus yang lo ambil. Atau gue laporin ke Pihak Kampus, kalau Salah satu Mahasiswi nya, Korupsi.”

Ucapan Mikey mendapat anggukan samar dari kepala gadis itu, “Gue tunggu sampai Minggu depan. Kalau enggak ada uang masuk di ATM Senju, gue bakal beneran laporin lo dengan 2 tuduhan sekaligus, Pertama pembullyan, Kedua korupsi.”

Merasa puas, Mikey menarik Senju keluar dari Loker. Di luar, Senju melepas paksa tangan nya yang di genggam Mikey.

“Gue Belum Selesai!” Senju hendak berbalik masuk ke dalam loker, tapi tangan nya di pegang oleh Mikey kemudian ditarik, membuat nya masuk kedalam pelukan Mikey.

“Gue bilang udah. Dia juga udah dikasih ancaman.” Ucap nya, dengan nada yang membuat Senju sedikit terhanyut.

“Fuck,”

“Uhuk uhuk, Sepasang mantan tengah berpelukan.” Izana menghilangkan keheningan diantara Senju dan Mikey yang tengah berpelukan.

Senju otomatis melepas pelukan nya, Mikey dengan santai hanya menoyor kepala Izana.

“Sopan dikit sama Abang ye anjing!” Balas Izana, juga menoyor kepala Mikey.

“Key, Lo ngapain makan bakso sampai 10 mangkok tadi?” Tanya Mitsuya, yang berdiri di antara Izana dan Ucok.

“Menguras uang Senju.”

“Anjing lo.”