saraga’s

Contains Warning ; – Angst – Boy loves , gay , homo – Aged up – Slightly Rankazu , Rinzu – Semua Peringatan akan di tambah seiring berjalan nya cerita.


Ran dan Mitsuya sudah menjadi sepasang kekasih semenjak mereka Sekolah Menengah Pertama, hubungan mereka selalu baik-baik saja.

Tidak ada halangan diantara hubungan mereka berdua, tak ada juga yang berani mengganggu hubungan mereka.

Semenjak pertama kali berhubungan, sampai sekarang. Tak ada kata bosan untuk hubungan mereka berdua. Ran selalu mendapatkan hal yang ia butuh kan dari Mitsuya, begitu juga sebalik nya.

Ada perbedaan di antara mereka, namun mereka tidak menggubris perbedaan itu. Jika bisa, mereka akan melawan hukum alam demi bersama.

Menikmati hari-hari berdua, tanpa ada yang mengganggu hubungan yang kedua nya jalin.

Selama 10 tahun mereka menjalin hubungan, selama 10 tahun juga mereka berdua membuat kenangan. Entah itu hanya kenangan mereka berdua, atau bersama dengan kawan dekat mereka.

Hubungan yang berjalan 10 tahun, bukan sembarang hubungan. Menjaga perasaan masing-masing selama 10 tahun, tanpa ada nya perselingkuhan atau acara mendua. Sangat patut di apresiasi.

Padahal mereka belum menikah.

Di saat saat hubungan mereka yang terjalin dengan baik-baik saja, tiba-tiba ada halangan yang menganggu. Membuat kedua nya tak mampu berkata-kata. Hanya menuruti perkataan.

Ran, Di jodohkan dengan Hanemiya Kazutora. Anak dari keluarga Hanemiya, kerabat dekat orang tua Ran.

Ran memecahkan salah satu Gucci yang ada di rumah mewah nya, “JANGAN PAKSA AKU! AKU SUDAH MEMPUNYAI TAKASHI KALAU MAMA DAN PAPA LUPA!” teriak nya, yang membuat sang ayah menatap nanar si sulung.

“Ran... Sayang dengarkan mama, ini tradiㅡ” Tidak. Belum selesai Ibu nya berbicara, Ran kembali memecahkan Gucci yang ada di samping nya berdiri.

“Pfftㅡ Tradisi?! Apakah kita sekarang hidup di tahun 1980? atau 1800? KALAU PAPA DAN MAMA LUPA SEKARANG 2021! Jaman sudah modern, tapi kenapa masih melakukan nya!? BERSYUKUR LAH KALIAN BERDUA KALAU KALIAN MENIKAH KARENA SALING MENCINTAI SATU SAMA LAIN! Kenapa aku?! Ada Rindou!” Ran mengacak rambut nya menggunakan tangan nya, menatap frustasi kearah Ayah dan Ibu nya.

“Rindou menolak, Karena tidak ingin dipisahkan dengan Haruchiyo....” Cicit Sang Ibu, Ran lagi dan lagi memecahkan barang-barang yang ada di sekitar nya.

“JIKA RINDOU BISA MENOLAK, KENAPA AKU TIDAK?! AKU JUGA TIDAK INGIN DI PISAHKAN DENGAN TAKASHI. KALIAN INGIN MEMBAHAS MASALAH EKONOMI MEREKA YANG SANGAT BERBEDA DENGAN KITA?! aku menyukai Takashi apa ada nya! Bukan karena harta atau semacam nya. Dia juga sudah sukses sekarang. Kenapa, kalian memaksa ku?” Suara Ran bergetar, Ia sebenarnya menahan tangis, Menahan semua gejolak yang ada di benak nya.

Tidak perduli sekarang ia akan di cap anak durhaka, kemudian dikeluarkan oleh dari Kartu Keluarga, Keluarga Haitani.

“Ran... Hanya kamu harapan mama dan papa..” Sang Ayah mencoba mendekat kearah anak sulung, tapi sang anak menjauh. Menatap sang Ayah dengan amarah berlebihan.

“Tidak mau.”


Ran memasukkan beberapa baju dan barang-barang berharga nya ke koper besar milik nya. Ia berencana keluar.

Sang adik yang tengah menidurkan diri nya diatas kasur nya hanya termenung menatap sang kakak yang akan pergi.

“Tua Bangka itu memang menyebalkan.” Ucapan Rindou memecahkan keheningan diantara mereka, Ran hanya menoleh sebentar kearah sang adik. Kemudian mengangguk.

“Kenapa juga mereka harus menjodohkan anak-anak mereka? Bukankah Tuhan yang sudah mengatur semua nya? Pfftㅡ” Suara Rindou lagi-lagi terdengar, Tampak mengejek kedua orang tua nya yang terus memaksa mereka berdua untuk melepaskan kekasih mereka. Dan menikah dengan orang yang tidak mereka sukai.

“Ntahlah. Aku tak mengerti jalan pikir nya.” Jawab Ran, sambil menutup koper nya.

“Sudah punya tujuan, Bang?” Tanya Rindou, Ran mengangguk. “Sudah, Aku punya tabungan sekitar 500jt Yang ada di ATM ku sendiri, bukan ATM yang diberikan oleh Papa dan Mama. Aku juga sudah membeli apartemen.” Jawab Ran, gamblang. Ia menurunkan koper nya.

“Heeh. Mau ku antar?” Tawar Rindou, sambil bangkit dari kasur Ran sambil membereskan nya. “Tidak terimakasih. Aku akan mengganti nomor telepon ku, jika perlu aku akan menelpon mu, nanti.” Ran melirik ke arah jam yang terpasang di dinding kamar nya.

Rindou menghela nafas berat, “Oke. Hati-hati, Bang.” Jawab Rindou, Ia berjalan kearah luar kamar Ran. menutup pintu kamar pelan, karena sekarang sudah tengah malam.


Ran merebahkan diri nya diatas kasur Apartemen nya, ia tak membawa apa-apa dari rumah nya selain Baju dan beberapa barang yang menurut nya penting.

Ia berharap semoga tak ada yang menemukan nya disini, karena memang apartemen yang ia beli sangat jauh dari rumah keluarga nya.

Apartemen yang ia beli, dekat dengan Butik sang Kekasih. Mitsuya Takashi.

Contains Warning ; – Angst – Boy loves , gay , homo – Aged up – Semua Peringatan akan di tambah seiring berjalan nya cerita.


Ran dan Mitsuya sudah menjadi sepasang kekasih semenjak mereka Sekolah Menengah Pertama, hubungan mereka selalu baik-baik saja.

Tidak ada halangan diantara hubungan mereka berdua, tak ada juga yang berani mengganggu hubungan mereka.

Semenjak pertama kali berhubungan, sampai sekarang. Tak ada kata bosan untuk hubungan mereka berdua. Ran selalu mendapatkan hal yang ia butuh kan dari Mitsuya, begitu juga sebalik nya.

Ada perbedaan di antara mereka, namun mereka tidak menggubris perbedaan itu. Jika bisa, mereka akan melawan hukum alam demi bersama.

Menikmati hari-hari berdua, tanpa ada yang mengganggu hubungan yang kedua nya jalin.

Selama 10 tahun mereka menjalin hubungan, selama 10 tahun juga mereka berdua membuat kenangan. Entah itu hanya kenangan mereka berdua, atau bersama dengan kawan dekat mereka.

cw // mentions of paralysis , mentions of drunk


Setelah membalas tweet Mikey, Baji segera naik ke lantai atas. Menuju kamar nya, dimana Mikey berada terduduk diatas kasur sambil memainkan ponsel nya.

Mirip orang lumpuh.

“Key.” Baji mengetuk pintu kamar nya sendiri, terdengar suara gedebak gedebuk dari dalam sana.

Pintu kamar Baji terbuka, menampilkan sosok Mikey dengan rambut panjang nya yang berantakan tak terikat seperti biasa nya, dengan kaos kebesaran milik Baji.

“Jadi pulang ga lu?” Tanya Baji, Mikey hanya mengangguk. Menanggapi perkataan Baji, tidak ingin terlalu lama memandangi wajah lelaki gondrong tersebut.

Mikey sudah membawa kunci mobil milik kakak kedua nya, “Nih.” Mikey melempar pelan Kunci mobil tersebut. Kemudian berjalan melewati Baji, berdahulu.

Baji memperhatikan cara berjalan Mikey, Tampak seperti orang yang baru bisa berjalan. Begitu yang ada dipikiran Baji.

Mikey sudah sampai lantai bawah rumah Baji, Ia menyapa Ibu nya Baji yang sedang berada di dapur. “Pagi, Bu!” Sapa Mikey, Ibu Baji menoleh kearah Mikey. Memasang senyum manis kearah Mikey. “Pagi nak, Mau makan?” Tawar Ibu Baji.

Mikey menggeleng gemas, “Enggak Bu. Aku mau pulang, Nanti dicariin Bang Shin sama Kakek.” Jawab Mikey sambil mengambil tangan Ibu Baji, Untuk Salim.

“Oh yaudah. Makasih buat tadi malam ya, Nak.” Mikey hanya mengangguk canggung, Kemudian berlalu dari Ibu Baji.

“Mikey pulang dulu Bu!”


Mikey hanya berjalan kaki untuk menuju kerumah nya, Rumah nya tampak sepi. Seperti rumah kosong.

Mikey membiarkan Baji membawa Mobil Izana, dan memarkirkan nya di bagasi Mobil keluarga Sano.

Dengan ragu, Mikey mengajak Baji untuk masuk kerumah nya. “Ji. Masuk dulu.” Ucap nya, dengan canggung.

Baji hanya mengangguk, sembari memberikan kunci mobil milik Izana.

“Kek, Mikey pulang.” Teriak Mikey, ke dalam rumah nya. Suara Mikey terpantul di dalam ruangan.

“Bah, sepi.” Mikey menekan saklar lampu rumah nya, menatap sekeliling nya.

Mikey berjalan kearah ruang tengah rumah nya, “Sini dah lu. Duduk dulu. Gausah bengong, kesambet Kunti nanti lu.” Mikey mencoba melunakkan suasana, tidak ingin keadaan nya Canggung dengan Baji karena tadi malam.

“Anjing lu.” Baji berjalan mendekati Mikey, ia duduk di sebrang sofa Mikey. “Baju lu, besok gue kembaliin.” Ucap Mikey, sambil memainkan ponsel pintar nya.

“Oke.”

Hening ada diantara Mikey dan Baji, mereka terfokus dunia mereka masing-masing. “Key.” Panggil Baji, memecah keheningan diantara mereka.

“Hm?”

“Soal tadi malam.... Gue minta maaf, ga lagi gue mabuk.” Ucap Baji, Mikey menaruh ponsel pintar nya diatas meja.

“Lupain aja, anggap aja gapernah kejadian. Kalau masalah lo ga lagi mabuk, bagus dong. Masih untung, gue yang lu gituin. Kalau orang yang ga dikenal, terus dia hamil anak lo. Apa kata ibu Lo nanti? Ayo lupain Chifuyu. I know you still love him.” Ucap Mikey, melipat tangan nya di dada.

Baji mengangguk, “Sekali lagi sorry. Key.”

cw // mentions of paralysis


Setelah membalas tweet Mikey, Baji segera naik ke lantai atas. Menuju kamar nya, dimana Mikey berada terduduk diatas kasur sambil memainkan ponsel nya.

Mirip orang lumpuh.

“Key.” Baji mengetuk pintu kamar nya sendiri, terdengar suara gedebak gedebuk dari dalam sana.

Pintu kamar Baji terbuka, menampilkan sosok Mikey dengan rambut panjang nya yang berantakan tak terikat seperti biasa nya, dengan kaos kebesaran milik Baji.

“Jadi pulang ga lu?” Tanya Baji, Mikey hanya mengangguk. Menanggapi perkataan Baji, tidak ingin terlalu lama memandangi wajah lelaki gondrong tersebut.

Mikey sudah membawa kunci mobil milik kakak kedua nya, “Nih.” Mikey melempar pelan Kunci mobil tersebut. Kemudian berjalan melewati Baji, berdahulu.

Baji memperhatikan cara berjalan Mikey, Tampak seperti orang yang baru bisa berjalan. Begitu yang ada dipikiran Baji.

Mikey sudah sampai lantai bawah rumah Baji, Ia menyapa Ibu nya Baji yang sedang berada di dapur. “Pagi, Bu!” Sapa Mikey, Ibu Baji menoleh kearah Mikey. Memasang senyum manis kearah Mikey. “Pagi nak, Mau makan?” Tawar Ibu Baji.

Mikey menggeleng gemas, “Enggak Bu. Aku mau pulang, Nanti dicariin Bang Shin sama Kakek.” Jawab Mikey sambil mengambil tangan Ibu Baji, Untuk Salim.

“Oh yaudah. Makasih buat tadi malam ya, Nak.” Mikey hanya mengangguk canggung, Kemudian berlalu dari Ibu Baji.

“Mikey pulang dulu Bu!”


Mikey hanya berjalan kaki untuk menuju kerumah nya, Rumah nya tampak sepi. Seperti rumah kosong.

Mikey membiarkan Baji membawa Mobil Izana, dan memarkirkan nya di bagasi Mobil keluarga Sano.

Dengan ragu, Mikey mengajak Baji untuk masuk kerumah nya. “Ji. Masuk dulu.” Ucap nya, dengan canggung.

Baji hanya mengangguk, sembari memberikan kunci mobil milik Izana.

“Kek, Mikey pulang.” Teriak Mikey, ke dalam rumah nya. Suara Mikey terpantul di dalam ruangan.

“Bah, sepi.” Mikey menekan saklar lampu rumah nya, menatap sekeliling nya.

Mikey berjalan kearah ruang tengah rumah nya, “Sini dah lu. Duduk dulu. Gausah bengong, kesambet Kunti nanti lu.” Mikey mencoba melunakkan suasana, tidak ingin keadaan nya Canggung dengan Baji karena tadi malam.

“Anjing lu.” Baji berjalan mendekati Mikey, ia duduk di sebrang sofa Mikey. “Baju lu, besok gue kembaliin.” Ucap Mikey, sambil memainkan ponsel pintar nya.

“Oke.”

Hening ada diantara Mikey dan Baji, mereka terfokus dunia mereka masing-masing. “Key.” Panggil Baji, memecah keheningan diantara mereka.

“Hm?”

“Soal tadi malam.... Gue minta maaf, ga lagi gue mabuk.” Ucap Baji, Mikey menaruh ponsel pintar nya diatas meja.

“Lupain aja, anggap aja gapernah kejadian. Kalau masalah lo ga lagi mabuk, bagus dong. Masih untung, gue yang lu gituin. Kalau orang yang ga dikenal, terus dia hamil anak lo. Apa kata ibu Lo nanti? Ayo lupain Chifuyu. I know you still love him.” Ucap Mikey, melipat tangan nya di dada.

Baji mengangguk, “Sekali lagi sorry. Key.”

cw // kissing , mentions of alcohol , drunk , nsfw , 18+ , Aged up


Setelah menerima pesan dari Izana, Mikey segera keluar dari kamar nya mengendap-endap layak nya Maling.

Ia langsung masuk ke kamar Izana tanpa mengetuk dahulu, takut orang rumah yang lain nya terbangun.

“Bang, mana?” Tanya Mikey, Tanpa basa basi atau bercanda ria dahulu dengan kakak kedua nya. Izana menunjuk meja yang ada di samping kasur nya.

“Hati-hati ya key.” Ucap nya, saat Mikey berjalan kearah luar kamar nya. Mikey mengangguk, menanggapi perkataan sang Kakak.


“Anjing dah, sebulan lo begini Mulu. Monyet banget.” Keluh Mikey sambil berdiri di depan Baji yang tengah Mabuk, disamping Mikey ada Koko yang masih sadar sempurna, dan ada Haitani bersaudara yang sudah Teler.

Serta Draken yang hanya diam di tempat, sama seperti Koko.

“Sorry ya, Key. Selama sebulan ini tiap malem lo jemput Baji mulu.” Ucap Koko yang mendapati anggukan dari Mikey.

“Gapapa, santai aja. Gue tau dia masih gamon sama Si Chifuyu, dan ga ikhlas putus sama dia.” Jawab Mikey sambil menyampirkan tangan Baji ke bahu nya.

“Gue duluan ya, takut ketahuan Bang Shin sama kakek gue.” Ucap Mikey sambil berjalan menggeret Baji yang tengah Mabuk.

“Hati-hati key!” Teriak Draken.


“Lo nyusahin banget gila.” Ucap Mikey sambil menutup pintu mobil depan nya dengan keras, ia berjalan ke arah set depan disamping Baji.

Mikey duduk di depan setirnya, sambil menatap jalanan di depan yang sudah lumayan sepi. Menghela nafas gusar, sudah satu bulan Baji terus terusan mabuk begini.

Apa yang dilakukan oleh Chifuyu, hingga membuat Baji begini?

Mikey mulai menjalan kan mobil nya pelan, Baji sudah mulai meracau tak jelas. Rasanya ia ingin membungkam mulut Baji dengan plaster.

Karena ia sudah bosan setiap kali mabuk, pasti Baji akan menyebut kan Chifuyu Chifuyu Chifuyu.

Mikey muak mendengarnya, jika saja Baji bukan teman masa kecil nya. Dan orang yang ia sukai Mungkin Mikey akan membuang Baji dari atas jembatan, membiarkan Baji hanyut di sungai.

Mikey menghentikan mobil nya, ia berada di depan rumah Baji yang bersebelahan dengan Rumah nya. Mikey melirik sebentar kearah lantai 2 rumah nya.

Hanya Lampu kamar Izana yang hidup, Berarti semua sudah tidur. Begitu Pikir nya.

Mikey segera keluar dari mobil, menggotong Baji yang masih meracau tidak jelas tentang Chifuyu.

Mikey mengetuk pintu rumah Baji, Terdengar ada seseorang yang berlari dari dalam Rumah Baji. Itu adalah Ibu nya.

“Ah! Nak Mikey...” Ucap Ibu Baji sambil menatap Baji khawatir. “Ayo nak Mikey masuk, langsung ke lantai atas aja ya.”

Mikey mengangguk, ia mulai berjalan sambil menggeret Baji yang tetap meracau, meski kini pembahasan nya berganti. Menjadi Mikey.

Mikey membuka pintu kamar Baji, Kemudian menutup nya dengan cara menendang nya, dengan lumayan kencang.

Mikey langsung melempar Baji ke atas Kasur nya, “Gila. Gue baru sadar nih anak bau alkohol banget kayak biasa nya.” Ucap Mikey sambil duduk disamping kasur Baji.

Mikey berdiri, berinisiatif untuk menggantikan Baju Baji seperti biasa, namun tangan nya tertahan.

Baji menahan tangan Mikey, kemudian menarik nya hingga Mikey terjatuh keatas kasur dan diatas nya ada Baji.

“Ji, lepasin gue.” Ucap Mikey sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Baji. Baji hanya diam, sambil menatap Mikey, Datar.

“Ji, halo?? lepasin tangan gue.” Mikey masih mencoba melepaskan tangan nya, namun genggaman Baji cukup kuat.

“JI LEPASIN! GA LUCU.”

Mikey meronta-ronta, meminta Baji untuk melepaskan genggaman tangan nya yang cukup erat pada tangan Mikey.

Saat Mikey tengah sibuk meronta-ronta meminta genggaman tangan Baji di lepaskan, Baji mencium bibir Mikey.

Meminta Mikey Diam.

Mikey terkejut bukan main, tautan bibir mereka di tekan oleh Baji. Baji menggigit bibir bawahnya, meminta akses pada Mikey untuk bermain lidah.

Mikey Tak sengaja membuka mulut nya, dan Membiarkan lidah Baji menelusuri isi mulut nya.

Menyapu bersih semua yang ada di mulut Mikey.

Mikey hanya terdiam, tak membalas sedikit pun ciuman dadakan dari Baji. Tapi, bagaimana pun Manusia. Pasti akan terbawa hawa nafsu saat seperti ini.

Perlahan Mikey membalas ciuman Baji, beradu lidah satu sama Lain. Bertukar Saliva, Mikey menikmati cumbuan yang diberikan Baji.

Dari bibir, Ciuman Baji mulai turun ke leher Mikey. Memberikan Kissmark pada leher Mikey. Membuat Mikey ‘Mendesah pelan’ atas permainan Baji di area leher nya.

Tangan Baji yang semula menggenggam tangan Mikey, kini mulai memasuki area dalam Baju Mikey secara perlahan.

Menggelitik pelan perut Mikey yang ramping.

Alih-alih menolak seperti awal nya, Mikey menikmati cumbuan yang diberikan oleh Baji.

Membiarkan tubuh nya dipermainkan oleh lelaki gondrong yang sangat ia sukai.

Dan membiarkan tubuh nya dipermainkan sepanjang malam, dengan desahan-desahan yang ia keluarkan saat Baji mengisi lubang nya dengan milik nya.

Siapa mau adegan nya? coba cung kan tangan kamu, satu. Kalau banyak yang mau, ku bikinin lanjutan nya.

Cw // Mentions of cheating


Sudah hampir satu jam, Baji menunggu Chifuyu untuk datang ketempat mereka berjanji untuk bertemu. Sudah hampir satu jam pula, Mikey, Inupi, Sanzu dan Kazutora terduduk tak jauh dari tempat Baji berdiri.

Pantat mereka sudah keram, karena kelamaan berduduk. Sebenarnya mereka lupa waktu karena terlalu asik berbicara.

Bahkan lupa apa tujuan mereka semua datang kesini, sekarang.

“Chifuyu datang ga sih anjing?!” Geram Sanzu, sambil meremas tangan Kazutora yang ia gandeng. Padahal mereka sedang duduk.

“Gatau nih, Lama banget.” Jawab Kazutora sambil memukul-mukul pelan tangan Sanzu, memberikan isyarat agar berhenti meremas tangan nya.

“Tunggu aja deh, siapa tau bentar lagi sampai.” Jawab Inupi, yang duduk di sebelah Mikey. Semua nya mengangguk setuju dengan perkataan Inupi.

Dan benar saja, Chifuyu datang. Tapi tidak sendiri, di samping nya ada Hanma. Yang diketahui sebagai sang mantan kekasih.


“Kak Baji...” Panggil Chifuyu, pelan. Baji menoleh kearah samping nya, Kemudian memutar badan. Agar berhadapan dengan Chifuyu.

“Jadi mau ngomong apa?” Tanya Chifuyu, To the point kepada Baji. Mata Baji mengisyaratkan Chifuyu untuk meminta Lelaki disebelah nya, Hanma. Untuk menjauh.

Chifuyu yang mengerti isyarat Baji, menghela nafas. “Kak Hanma, pergi dulu ya?” Hanma menoleh sebentar kearah Chifuyu, kemudian mengangguk. Lalu berjalan menjauh dari Chifuyu dan Baji.

“Nah, kak. Mau ngomong apa? sekarang cuman kita berdua, berhadapan.” Ucap Chifuyu, Baji hanya mengangguk.

“Chifuyu, Let's break up.” Chifuyu memasang wajah bingung, “Hah?”

“Ga denger? gue ngomong ayo putus. Gada alasan lagi buat kita bertahan satu sama lain, 'kan? Lo juga udah selingkuh dari gue.” Ucap Baji, Secara gamblang. Tapi, Saat Chifuyu hendak membuka mulut nya, menjawab perkataan Baji. Terpotong.

“Gue ga ngerti apa yang bikin Lo selingkuh dari gue, Chi. Gue ga ngerti gue berubah darimana nya sampai lo selingkuh dari gue, seharusnya kalau lo merasa gue itu berubah, lo kasih tau gue. Bikin gue memperbaiki diri gue, bukan malah sama yang baru. Dan nyari kesenangan sendiri, disini harga diri gue hancur banget gara-gara lo. Lo yang dulu selalu ada buat gue, sekarang udah gada. Honestly, gue ga pengen hubungan kita berakhir gajelas begini. Tapi, gara-gara lo begini. Gue ga masalah. Kita akhirin aja.” Ucap Baji, sambil menepuk-nepuk kepala Chifuyu. Rambut panjang Baji tertiup angin, Ia memasang senyum manis.

“Makasih buat 2 tahun nya, Lo gaperlu jawab semua perkataan gue tadi.” Baji menjauh dari Chifuyu, Ia tersenyum menampilkan gigi gigi taring nya.

“Sorry kak, Let's break up.”

Cw // Mentions of cheating , cigarettes , Vape.


Baji benar-benar datang kerumah Mikey setelah ia membeli rokok, ia langsung masuk kerumah Mikey tanpa harus mengetuk pintu nya.

Dan hanya berkata permisi, sambil menggunakan teriakan khas nya.

“Weh ji,” Sapa Izana. Kakak kedua Mikey yang sedang duduk di ruang tengah sambil memakan camilan.

“Yo bang Iza, Mikey mana?” Tanya Baji, To the point. “Mikey di kamar nya noh, datangin aja sono.” Jawab Izana menunjuk lantai dua.

“Oh iya, kata nya mau main hompimpa bang?” Baji itu dongo, mau aja di bohongi Mikey. “Hah? ngadi ngadi amat, lu ditipu noh sama Mikey.” Jawab Izana sambil menunjuk nunjuk pintu kamar Mikey.

“Ealah anjing, dibohongi gue.” Gerutu Baji yang jelas terdengar oleh Izana, “Mampus lu.”

Izana tertawa melihat wajah cemberut Baji, “Dah Sono naik lu. Marahin si boncel.” Baji mengangguk, ia mulai menaiki tangga rumah keluarga Sano.


“Key, gue masuk.” Baji membuka pintu kamar Mikey, Ia mendapati lelaki pirang tersebut tengah tengkurap diatas kasur nya sembari mengisap Vape.

“Oh, Ji.” Mikey membenarkan posisi nya, Ia yang tadi nya tengkurap kini duduk.

“Lu boongin gue ya, anjing.” Tanpa basa basi, sambil menarik kursi di dekat meja Kasur Mikey. Baji langsung berkata demikian.

“Ya lu mikir aja, dongo. Yakali, lu udah semester 5 kuliah, masa masih main Hompimpa. Ngotak dong, Tolol.” Jawab Mikey sambil menaruh Vape nya diatas meja di dekat Baji.

“Si anjing. Lagian, masih seru kok.” Kepala Baji di toyor Mikey, kemudian yang menoyor tertawa pelan.

“Bocah amat lu.”

“Lu ngapain dari tadi?” Tanya Baji sambil mengambil ponsel pintar milik Mikey.

“Scroll Twitter, doang.” Jawab nya, Santai. “Ebuset key, rame amat Twitter lu.”

“Jelas, gue kan primadona kampus.” Jawab nya, dengan bangga. Baji hanya terkekeh pelan mendengar nya.

“PD amat.” Mikey memasang wajah cemberut, “Dih biarin.”

“Tukeran acc mau ga?” Tanya Baji, yang membuat Mikey terkejut setengah mati. “Hah?” Ia tidak bingung, hanya saja terkejut.

“Tukeran acc, acc gue sepi. siapa tau pas lu make, jadi rame.” Jawab Baji santai, membuat Mikey melempar bantal yang ia pegang kearah wajah Baji.

“Bercanda lu lucu, lu jenaka banget.” Baji tertawa pelan, “Emang.”

“Yaudah sini, tukeran.” Mikey mengambil ponsel pintar Baji, dan mengetik login ke akun nya sendiri.

“Key, gue kayak nya mau mutusin Chifuyu. Besok.” Mikey yang tadi nya tengah sibuk mengetik menggunakan ponsel pintar Baji, kini melirik kearah lelaki gondrong tersebut.

“Ya bagus dong? akhirnya Lo bisa lepas dari jeratan nya.” Jawab Mikey, sambil melanjutkan acara memainkan ponsel Baji.

“Tapi gue penasaran, apa yang bikin dia bosen sama gue? sampai dia selingkuh sama gue.” Tanya Baji, Mikey hanya menggeleng.

“Lo udah pernah nanya, belom?” Baji mengangguk, “Udah. Tapi dia jawab nya gue berubah, Key. Gue berubah dari mana coba?” Tanya Baji, sambil bantal Mikey yang bekas Mikey lempar.

“Enggak ada sih, lo mah berubah nya Makin mirip limbad aja.” Jawab Mikey, mencair kan suasana. “Gue lagi serius, Anjing.”

“Ya gue juga lagi serius? lu kira gue lagi sirkus disini?” Baji melempar balik bantal milik Mikey, “Anjing dah. Salah bener gue curhat sama lu.”

“Emang salah, Nih hp lo. udah gue masukin.” Mikey melempar ponsel pintar Baji kearah kasur nya.

“Oke.”

Cw // Mentions of cheating , cigarettes , Vape.


Baji benar-benar datang kerumah Mikey setelah ia membeli rokok, ia langsung masuk kerumah Mikey tanpa harus mengetuk pintu nya.

Dan hanya berkata permisi, sambil menggunakan teriakan khas nya.

“Weh ji,” Sapa Izana. Kakak kedua Mikey yang sedang duduk di ruang tengah sambil memakan camilan.

“Yo bang Iza, Mikey mana?” Tanya Baji, To the point. “Mikey di kamar nya noh, datangin aja sono.” Jawab Izana menunjuk lantai dua.

“Oh iya, kata nya mau main hompimpa bang?” Baji itu dongo, mau aja di bohongi Mikey. “Hah? ngadi ngadi amat, lu ditipu noh sama Mikey.” Jawab Izana sambil menunjuk nunjuk pintu kamar Mikey.

“Ealah anjing, dibohongi gue.” Gerutu Baji yang jelas terdengar oleh Izana, “Mampus lu.”

Izana tertawa melihat wajah cemberut Baji, “Dah Sono naik lu. Marahin si boncel.” Baji mengangguk, ia mulai menaiki tangga rumah keluarga Sano.


“Key, gue masuk.” Baji membuka pintu kamar Mikey, Ia mendapati lelaki pirang tersebut tengah tengkurap diatas kasur nya sembari mengisap Vape.

“Oh, Ji.” Mikey membenarkan posisi nya, Ia yang tadi nya tengkurap kini duduk.

“Lu boongin gue ya, anjing.” Tanpa basa basi, sambil menarik kursi di dekat meja Kasur Mikey. Baji langsung berkata demikian.

“Ya lu mikir aja, dongo. Yakali, lu udah semester 5 kuliah, masa masih main Hompimpa. Ngotak dong, Tolol.” Jawab Mikey sambil menaruh Vape nya diatas meja di dekat Baji.

“Si anjing. Lagian, masih seru kok.” Kepala Baji di toyor Mikey, kemudian yang menoyor tertawa pelan.

“Bocah amat lu.”

“Lu ngapain dari tadi?” Tanya Baji sambil mengambil ponsel pintar milik Mikey.

“Scroll Twitter, doang.” Jawab nya, Santai. “Ebuset key, rame amat Twitter lu.”

“Jelas, gue kan primadona kampus.” Jawab nya, dengan bangga. Baji hanya terkekeh pelan mendengar nya.

“PD amat.” Mikey memasang wajah cemberut, “Dih biarin.”

“Tukeran acc mau ga?” Tanya Baji, yang membuat Mikey terkejut setengah mati. “Hah?” Ia tidak bingung, hanya saja terkejut.

“Tukeran acc, acc gue sepi. siapa tau pas lu make, jadi rame.” Jawab Baji santai, membuat Mikey melempar bantal yang ia pegang kearah wajah Baji.

“Bercanda lu lucu, lu jenaka banget.” Baji tertawa pelan, “Emang.”

“Yaudah sini, tukeran.” Mikey mengambil ponsel pintar Baji, dan mengetik login ke akun nya sendiri.

“Key, gue kayak nya mau mutusin Chifuyu. Besok.” Mikey yang tadi nya tengah sibuk mengetik menggunakan ponsel pintar Baji, kini melirik kearah lelaki gondrong tersebut.

“Ya bagus dong? akhirnya Lo bisa lepas dari jeratan nya.” Jawab Mikey, sambil melanjutkan acara memainkan ponsel Baji.

“Tapi gue penasaran, apa yang bikin dia bosen sama gue? sampai dia selingkuh sama gue.” Tanya Baji, Mikey hanya menggeleng.

“Lo udah pernah nanya, belom?” Baji mengangguk, “Udah. Tapi dia jawab nya gue berubah, Key. Gue berubah dari mana coba?” Tanya Baji, sambil bantal Mikey yang bekas Mikey lempar.

“Enggak ada sih, lo mah berubah nya Makin mirip limbad aja.” Jawab Mikey, mencair kan suasana. “Gue lagi serius, Anjing.”

“Ya gue juga lagi serius? lu kira gue lagi sirkus disini?” Baji melempar balik bantal milik Mikey, “Anjing dah. Salah bener gue curhat sama lu.”

“Emang salah, Nih hp lo. udah gue masukin.” Mikey melempar ponsel pintar Baji kearah kasur nya.

“Oke.”

Cw // Mentions of cheating , cigarettes


Baji benar-benar datang kerumah Mikey setelah ia membeli rokok.

Cw // Mentions of cheating , cigarettes

___

Baji benar-benar datang kerumah Mikey setelah ia membeli rokok.