contains warning ;
– Angst
– Boy Loves , gay , homo
– From Prompt ; Break-up ㅡ day 2
– Slight YuutaRika
– Tentang Feminisasi
– Aged up
– Peringatan lain akan di tambah
_– Seiring berjalan nya cerita.
Menjalin hubungan sebenarnya tidak bisa di buat bercanda, bahkan main-main. Menjalin hubungan bukan untuk main-main.
Karena menjalin hubungan itu, melibatkan rasa, perasaan. Jika semua itu dimainkan, bagaimana jadinya insan yang perasaan nya di permainkan?
Tentu saja sakit, sakit sekali.
Begitu juga dengan hubungan tidak sehat Yuuta dan Toge, Yuuta terlalu mempermainkan semua nya.
Mempermainkan perasaan Toge yang benar-benar serius terhadap nya, menganggap enteng bahwa perasaan itu sangat tidak penting.
Dan tidak menganggap Toge itu ada.
Toge sudah berulang kali disuruh oleh Maki untuk keluar dari Zona menyakitkan ini, Tapi selalu menolak. Dan mengatakan bahwa Yuuta sebenarnya tidak seperti itu.
Kesal? sangat. Maki sangat kesal, Ia tak bisa melihat sahabat nya di sakiti begini. Apalagi sahabat nya mati-matian menahan semua nya sendirian.
Yuuta tak pernah mengerti perasaan Toge, ia selalu menganggap perasaan Toge terlalu serius untuk nya.
Dan dengan bodoh nya Toge malah menganggap Yuuta hanya bercanda menganggap perasaan nya seperti itu, terkekeh geli.
Maki muak, Maki ingin Toge mengakhiri semua nya.
Ingin mengakhiri hubungan mereka berdua, dan membiarkan Toge menerima seseorang yang benar-benar mencintai nya apa ada nya.
Bukan hanya main-main seperti ini.
Sampai akhirnya, Maki benar-benar tak tahan. Ia mengambil Ponsel pintar Toge, dan memberi Yuuta pesan bahwa mereka ingin bertemu. Penting.
Begitu kata nya.
Dan disinilah sekarang, Maki dihadapan Yuuta menatap lelaki itu tajam.
“Putusin Toge.” kata nya, sambil menatap netra milik Yuuta. Yuuta mengerutkan alis nya pelan, “Maksud lo?”
“Putusin Toge, gue gamau lo terus-terusan nyakitin dia. I hate u.” Jawab Maki, secara gamblang.
“Pffftㅡ Lo siapa nyuruh-nyuruh gue mutusin Toge?” Yuuta terkekeh geli, menatap Maki dengan tatapan mengejek.
“Fuck, putusin Toge cepet? Lo sadar ga sih? lo udah nyakitin dia? udah buat dia terluka dengan Candaan Lo yang sangat amat berlebihan itu? Toge dengan tabah nanggapin kata-kata Lo itu cuman dengan ketawa? Lo bajingan.” Maki menampar pipi milik Yuuta.
Yuuta memegang pipi nya yang habis terkena tamparan milik Maki, ia menatap Maki dengan tatapan benci.
“Kalau gue gamau, kenapa?”
“Gue bunuh lo.” Jawab Maki.
Lagi dan lagi Yuuta tertawa dengan ucapan Maki, “Bunuh aja gue kalau lo bisa?”
“I can.”
Yuuta memasang Smirk nya yang khas, seperti mengejek gadis dihadapan nya.
“Gue kasih tahu satu hal buat Lo,” Yuuta berjalan mundur satu langkah, dari arah Maki. Maki mengerutkan keningnya nya, menatap lelaki dihadapan nya dengan tatapan bingung.
“Gue gasuka Toge, gue bukan Gay, Gue suka cewe,” Ucap nya, Maki langsung terbelalak tak percaya.
“Gue homophobic.” Lanjut nya, Maki terdiam tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Emosi Maki semakin memuncak, “TERUS LO KENAPA PACARIN TOGE, ANJING?” teriak nya, Maki hendak melayangkan bogem mentah kearah Yuuta, namun Yuuta berhasil menghindar.
“Kenapa ya? gue dulu mikir nya dia cewe sih, ternyata cowo. Sayang banget, padahal dia cantik.” Yuuta memegang tangan Maki, mengunci pergerakan nya.
“Harus nya Toge itu jadi cewe, tahu?” Yuuta melepas pegangan nya kepada Maki, berjalan menjauh dari Maki yang terdiam di tempat.
“Jangan urus hubungan gue sama Toge lagi.” Yuuta melambai pelan kearah Maki.
Maki menatap Datar Punggung Yuuta yang mulai menjauh, mengepalkan tangan nya.
“Sialan.”
“Ge mau kemana?” Tanya Maki, Toge sedang tergesa-gesa berjalan kearah parkiran kampus.
“Yuuta nungguin di parkiran, Mak.” Jawab Toge, dengan nafas terengah-engah.
Setelah mendengar nama Yuuta, Telinga Maki langsung terangkat. Ia mengikuti Toge dibelakang.
Jauh di depan sana, Toge melihat ada Yuuta berdiri di motor nya, disamping nya ada seorang gadis dengan Surai Hitam pekat.
Tak mau berpikiran negatif, ia membuang semua pikiran busuk nya.
Sudah sampai berada di hadapan Yuuta, Sang pemanggil langsung mengalihkan atensinya yang tadi fokus kepada gadis disamping nya, kini berpindah kepada Toge.
“Oh! Ini yang nama nya Toge ya? Cantik banget, kamu cewek?” Ucap seorang gadis yang ada disamping Yuuta, Toge menggeleng pelan.
“Ah sayang banget, kamu cowo ya?” Ia memasang wajah yang pura-pura sedih, hanya sandiwara.
“Yuuta! Kata nya kamu Homophobic?! kenapa kamu pacaran sama cowo?!” Gadis itu mulai menggelayut di tangan Yuuta, memasang wajah yang pura-pura di imutkan.
Yuuta memegang pipi gadis itu, “Dengerin aku dulu, Rika. Aku enggak tahu kalau dia cowok.” Jawaban Yuuta membuat Toge terdiam.
“Tapi kok kamu lanjutin hubungan mu sama dia sih?” Rika mengerucutkan bibir nya, Yuuta hanya terkekeh pelan. “Ini sekarang aku mau mutusin dia, sekarang kan aku udah punya kamu.” Jawab Yuuta.
“Brengsek.” Maki meringis pelan, Toge hanya terdiam menatap dua orang yang ada di hadapan nya.
“Jadi Yuuta mau putus?” Suara Toge memasuki pendengaran Semua yang ada disana, Yuuta memasang smirk nya, Mengangguk.
“Mau?” Tanya Yuuta, gamblang.
“Yaa,” Jawab Toge bergetar, tangan nya gemetaran menggenggam bagian bawah baju nya.
“Oke, Dadah ge~”
ㅡ Fin.
Harus nya kita mencari tahu sesuatu yang tidak kita ketahui, termasuk seseorang yang ingin kita gapai. Disini bukan kesalahan Toge, ini adalah kesalahan Yuuta. Ia sudah tahu dari awal dia adalah seorang homophobic, tapi tetap memaksa dirinya untuk menjalin hubungan dengan Toge. Dan inilah hasil nya, Salah satu Insan merasa tersakiti.